Berawal dari Film Televisi (FTV), namanya semakin melambung berkat sinetron Kupinang Kau Dengan Bismillah. Pria penyayang keluarga ini kini semakin mantap berada di dunia akting.
Awalnya, pria yang lahir di Jakarta pada 10 September 1988 ini bimbang melangkah untuk masuk ke dunia hiburan. Tapi, kini ia telah membuktikan bahwa ia pantas untuk berada di dunia seni peran.
Bagaimana ceritanya Anda bisa masuk ke dunia akting?
Saya memulai semuanya dari FTV. Tapi, sebenarnya saat duduk di bangku taman kanak-kanak saya pernah menjadi bintang iklan sebuah produk susu. Baru setelah kuliah saya kembali masuk ke dunia hiburan. Saat itu kebetulan ada yang menawarkan saya untuk bermain di FTV Andai Mati Besok (2009). Setelah bermain di film Kembang Perawan (2009), saya mulai terjun ke sinetron stripping, Kupinang Kau Dengan Bismillah (2011). Awalnya saya masih kesulitan dalam berakting, tapi seiring berjalannya waktu saya banyak dibimbing oleh sutradara.
Bukankah syuting stripping itu capek banget?
Capek sih, tapi bagi saya itu sudah konsekuensinya. Karena ini sudah komitmen dari awal, saya harus menjalaninya dengan baik. Disaat bosan melanda, biasanya saya lebih memilih untuk bergabung dengan para kru untuk sekadar bercanda dengan mereka. Di mobil, saya juga selalu membawa gitar untuk membunuh waktu.
Ada pengalaman seru selama syuting?
Banyak banget! Saya pernah ditampar oleh lawan main karena ia tidak mendengarkan arahan sutradara. Tapi ada satu adegan yang benar-benar membuat saya tertawa jika mengingatnya. Waktu syuting di sebuah restoran di Turki, saya dan lawan main sedang dalam adegan berkelahi dan saya terjatuh tak berdaya. Sang manajer restoran yang ternyata seorang dokter langsung menghampiri dan memeriksa keadaan saya. Meskipun sudah dijelaskan bahwa kami sedang syuting, dia tetap memeriksa saya dan berkata, “It’s ok! I’m a doctor!” Itu benar-benar kocak! Hahaha…
Karakter seperti apa yang sangat ingin Anda mainkan?
Saya baru saja mendapat peran yang cukup menantang untuk film bertema cinta yang akan keluar 2012 nanti. Karakter yang saya mainkan dalam film itu agak arogan dan sedikit labil. Karakter ini termasuk salah satu peran favorit saya. Tetapi ada satu peran yang ingin sekali saya dapatkan kelak, yaitu orang dengan karakter yang slengean.
MUSIK, TATO, DAN KELUARGA
Selain aktif di dunia seni peran, rupanya Dimas juga berkarya di dunia musik. Dari musik pula ia mulai tertarik untuk memiliki tato. Namun jangan salah sangka, di balik tubuhnya yang penuh tato, ia tetap punya mimpi memberangkatkan orang tuanya untuk naik haji.
Apa kesibukan Anda selain bermain film?
Saya juga menjadi vokalis sebuah band beraliran rock dengan sentuhan pop alternative bernama Baris. Waktu kecil saya senang menonton konser musik bersama ayah dan akhirnya tertarik dengan musik rock dan tato. Dari ketertarikan itulah akhirnya saya mulai bermain band sejak SMP, dan mencoba serius menjalaninya bersama tiga teman lainnya sejak 2009.
Sejak kapan Anda bertato?
Saat umur 15 saya memberanikan diri untuk membuat tato di bagian punggung. Dulu memang sempat takut kena marah orang tua, tapi ternyata setelah tahu, mereka tidak marah, hanya memperingatkan untuk tidak menambah lagi. Tetapi memang ada perasaan ketagihan untuk menambah tato lagi, sampai akhirnya sekarang jumlahnya ada 15. Ada satu tato di bagian dada yang merupakan moto hidup saya berupa tulisan Strength Will Courage.
Tato yang paling berkesan bagi Anda?
Tato nama keluarga di bagian samping kanan badan saya. Saya menulis nama mereka karena saya adalah tipe orang yang dekat dengan keluarga. Orang tua dan kakak laki-laki saya sudah saya anggap seperti teman, jadi ketika berbicara dengan mereka, saya seperti sedang mengobrol dengan teman. Tak ada satu pun hal yang saya sembunyikan dari mereka.
Pecinta Anjing yang suka berkhayal
Meski sosoknya kelihatan bandel, Dimas mengaku sebagai anak rumahan dan lebih memilih bermain bersama sepuluh anjingnya dibanding keluyuran.
Apa perubahan yang dirasakan setelah menjadi public figure?
Saya masih pribadi yang sama dengan Dimas sebelum masuk ke dunia hiburan. Dari dulu saya memang jarang pergi keluar rumah. Saya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah atau main ke rumah teman. Kalau sudah nonton DVD di rumah, saya bisa menghabiskan tiga sampai empat judul film, lho. Bisa dibilang, saya adalah anak rumahan, karena saya tipe yang jarang nongkrong.
Apa hobi Anda yang lain?
Kebetulan keluarga saya semua suka binatang. Di rumah, kami memelihara ikan, kura-kura, burung hantu, burung elang, salamander, serta tujuh anjing pitbull, dua golden retriever, dan satu ekor pudel.
Ada hal yang jarang orang ketahui tentang diri Anda?
Saya itu orangnya senang berkhayal. Pernah setelah nonton sebuah film, selama dua hari saya berkhayal seperti berada di film itu. Saya tidak suka membaca karena kalau membaca pikiran malah jadi berkhayal kemana-mana.
Apa yang Anda cari dari seorang wanita?
Saya suka wanita yang santai dan fleksibel, serta bisa menerima saya apa adanya. Saya paling tidak suka dengan wanita yang posesif. Wanita posesif kadang memang membuat saya jadi lebih terkontrol, tapi lama-lama malah bikin kita tidak punya dunia lain. Bagi saya, selain menghabiskan waktu berdua, tetap ada kalanya waktu untuk sendirian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar